MATERI
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
KELAS 9
SEMESTER 1
KURIKULUM
KTSP 2006
1. a. Mendengarkan dialog interaktif
b. Membuat
kesimpulan isi dialog interaktif
Kesimpulan merupakan pendapat terakhir berdasarkan uraian
sebelumnya. Kesimpulan juga dapat
diketahui berdasarkan letak gagasan utamanya. Gagasan utama biasanya terletak
di awal atau di akhir paragraf atau dialog.
Contoh:
PA :
“ Anda ini seorang jurnalis perang. Apa enaknya menjadi seorang jurnalis
perang menurut
Anda ?”
Arnett :
“ Ya. Ketika liputan saya ditonton oleh jutaan orang di dunia saya menjadi
seseorang
yang sangat terkenal, popularitas
saya melonjak seperti
“ selebriti dadakan “.
PA :
“ Bagaimana sisi tidak enaknya ?”
Arnett :
“ Jurnalis perang itu profesi yang penuh
risiko. Bukan cuma risiko diberedel,
tetapi juga risiko langsung kehilangan nyawa.”
Kesimpulan dialog di atas adalah sisi enak dan tidak enaknya menjadi seorang
jurnalis
perang.
Soal:
§ Tulislah tema dialog
interaktif yang diperdengarkan ini!
§ Simpulkan
isi dialog yang kamu dengar!
2. Cara mengomentari pendapat dalam dialog dan
implementasinya
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan komentar
terhadap narasumber sebagai berikut.
- Komentar merupakan opini, artinya komentar yang disampaikan bersifat subjektif, tidak memaksa orang lain unrtuk memberikan komentar yang sama.
- Argumen yang disampaikan logis, artinya komentar harus didasari alasan yang dapat diterima akal.
- Komentar bukan karena suka atau tidak suka, bukan karena adanya permasalahan pribadi dengan narasumber.
Contoh
komentar: Setiap profesi memang
memiliki sisi enak dan tidak enak.
Contoh lain: (Teks terdapat dalam buku
paket Bahasa Indonesia Kelas IX hal.1)
Komentar
bagi yang sependapat.
Hal yang
disampaikan narasumber tersebut benar. Kaum perempuan di Indonesia tak boleh
lagi hanya sebagai ”orang belakang”. Mereka harus mengambil peran dalam
membangun bangsa ini.
Komentar bagi yang tidak sependapat.
Saya kurang sependapat dengan nara sumber.
Dia tidak memikirkan bahwa keterbatasan kaum perempuan akan menghambat kinerja
kaum perempuana itu sendiri. Dengan begitu, tidak mungkin bila kaum perempuan
harus sejajar dengan kaum pria.
Soal:
§ Tuliskan
kembali pokok-pokok pemikiran narasumber!
§ Berilah
komentar terhadap pendapat narasumber!
3.
a. Mengamati karya seni / Produk
b. Menentukan bagus atau tidak bagus suatu
karya seni / produk
c. Mengkritik atau memuji suatu karya seni
/ produk
Pendalaman
Mengkritik
suatu karya seni/produk berarti memberi tanggapan terhadap karya/produk itu. Tanggapan
berupa komentar positif atau negatif terhadap informasi. Tanggapan harus logis,
disertai alasan dan tidak menyinggung perasaan.
Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam mengkritik:
-
Sampaikan kelebihan karya/produk tersebut terlebih dahulu.
-
Sampaikan kekurangan karya/produk.
-
Berikan alasan yang logis.
-
Santun, jangan menyinggung.
Prinsip
dasar dalam mengkritik suatu karya/produk:
a. Merupakan pengamatan mendalam dan proses berpikir
kritis
b. Berisi pandangan yang berbeda
c. Disertai pertimbangan baik dan buruk
d. Menuju ke arah perbaikan yang
konstruktif, bukan destruktif
e. Disampaikan dengan bahasa yang santun.
Contoh kritikan terhadap puisi karya teman yang santun.
”Puisimu cukup bagus hanya saja beberapa
pilihan katanya mungkin perlu diganti agar
lebih indah”.
Contoh tanggapan:
Salah satu produk ekspor Indonesia baru-baru
ini ditarik dari pasar di negara tetangga dan dilarang impor kembali oleh
Negara tersebut karena mereka nyatakan menggunakan zat yang seharusnya
digunakan untuk kosmetik bukan makanan.
Tanggapan yang tepat untuk pernyataan di
atas adalah:
Untuk
produk ekspor Indonesia seharusnya menyesuaikan dengan peraturan (standar
keamanan makanan Negara pengimpor).
Soal:
Tuliskan pujianmu
terhadap hasil karya temanmu jika Anda nilai bagus dan tuliskan kritikan
jika penilaian Anda kurang bagus, disertai alas an yang logis
!
Isi
|
Deskrip
si
|
Skor
(
10 – 100 )
|
Penalaran
|
Apakah
alas an yng dituliskan sudah logis ?
|
|
Bahasa
|
Apakah
bahasa yang digunakan mudah dipahami ?
Apakah
klimatnya sudah runtut ?
|
|
Organisasi
|
Apakah
pujian sudah menunjukkan kelebihan dari hasil karya ?
|
|
|
Apakah
kritikan sudah menunjukkan kekurangan dari hasil
|
|
2. Sampaikan dengan bahasa lisan
pujian dan kritikanmu terhadap salah
satu hasil karya temanmu !
No
|
Nama Siswa
|
Alasan Logis
Skor 10-100
|
Bahasa runtut
Skor 10-100
|
Bahasa Mudah Dipahami
Skor 10 - 100
|
Kelancaran
Skor 10-100
|
1
|
Tuti
|
|
|
|
|
2
|
Dani
|
|
|
|
|
3
|
Brian
|
|
|
|
|
4.
Mendeskripsikan suatu peristiwa
Pendalaman
Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam melaporkan suatu peristiwa:
-
Pengamatan yang teliti akan menentukan kualitas laporan yang disampaikan.
-
Pelaporan yang lengkap dengan menerapkan akronim Adiskamba atau rumus 5W + 1H
Apa (what) : Peristiwa apa yang hendak dilaporkan
Di mana (where) : Di mana tempat peristiwa itu terjadi
Siapa (who) : Siapa pelaku atau tokoh yang terlibat
Kapan (when) : Kapan terjadi peristiwa tersebut
Mengapa (why) : Mengapa (penyebab) terjadinya peristiwa
Bagaimana (how) : Bagaimana proses peristiwa itu berlangsung
-
Bahasa laporan harus komunikatif (mudah dipahami)
-
Penyampaian laporan yang ekspresif
Soal:
1. Tuliskan
beberapa peristiwa / kejadian yang Anda ketahui !
Kegiatan
|
Skor
|
Menuliskan
lebih dari dua peristiwa
|
2
|
Menuliskan satu sampai dua
peristiwa
|
1
|
Tidak
menuliskan sama sekali
|
0
|
2. Deskripsikan satu peristiwa yang
Anda ketahui secara rinci dengan kalimat yang jelas dibuku kerjamu!
Deskriptor
|
1
|
2
|
3
|
4
|
Kelogisan
penulisan peristiwa
|
|
|
|
|
Ketepatan
penggunaan kalimat
|
|
|
|
|
3.
Ceritakan satu peristiwa yang Anda ketahui secara rinci di depan kelas dengan
bahasa yang baik !
Deskriptor
|
1
|
2
|
3
|
4
|
Keserasian antara ekpresi wajah,
gerak, sikap dan ucapan
|
|
|
|
|
Apakah ada variasi bahasa yang
menarik
|
|
|
|
|
Kejelasan
melafalkan kata
|
|
|
|
|
Kelancaran
menyampaikan cerita
|
|
|
|
|
5. Teks iklan dalam surat kabar
Pendalaman
Materi
Fakta adalah hal yang merupakan
kenyataan, sesuatu yang benar-benar ada, terjadi dan ada buktinya. Pendapat
atau opini adalah gagasan, pikiran, atau pendirian seseorang tentang
sesuatu atau dapat menjawab pertanyaan
bagaimana.
Restoran Khas
Batak
“ RAP HITA RO”
Menyediakan
:
·
Ikan
Mas Arsik
·
Ikan
Mas Na Niura
·
Sangsang
·
Natinombur
Dijamin
Anda Puas
Jl. Danau
Toba No. 51
Parapat
|
Fakta yang terdapat dalam iklan di atas, yaitu :
- Restoran
Rop Hita Ro ada di Jalan Danau
Toba No.51 Parapat.
- Rap Hita
Ro adalah restoran yang menjual makanan khas Batak.
Opini yang terdapat dalam iklan di atas
yaitu:
- Setiap pelanggan restoran Rap Hita Ro akan merasa puas.
Soal:
§ Tulislah
pernyataan yang merupakan fakta dan opini!
§ Bedakan
antara fakta dan opini dalam suatu teks!
6. Buku
yang berindeks
Indeks adalah daftar nama dan
kata-kata penting atau istilah yang terdapat dalam buku ilmiah dan disusun
secara alfabetis.
Contoh:
Resensi 24, 26, 49
Maksud indeks di atas adalah kata resensi
terdapat di halaman 24, 26, dan 49.
Teknik membaca untuk memanfaatkan halaman
indeks mirip dengan penggunaan kamus, buku telepon, dan sebagainya.
Keterampilan yang dibutuhkan untuk
menunjang penggunaan buku indeks adalah keterampilan membaca memindai. Pembaca langsung menuju pada kata, istilah,
dan nama yang ingin dicari pada teks. Jadi, membaca memindai dilakukan dengan
sekilas dan cepat tetapi teliti dengan maksud menemukan dan memperoleh
informasi tertentu atau fakta khusus dari sebuah bacaan (Tarigan, 1994:31)
Soal:
§ Temukan secara cepat dan tepat
kata X dalam buku ....! Teman dalam satu kelompok harus menulis jumlah waktu yang
diperlukan temanmu untuk menemukan kata itu!
§ Tuliskanlah
informasi mengenai kata itu dalam kertas kosong yang tersedia di di kelompokmu!
7. Cara
menulis iklan siswa
Pendalaman
Materi
Iklan adalah
bentuk komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan informasi secara menarik. Tujuan iklan untuk mempengaruhi
khalayak. Sasaran iklan adalah
masyarakat luas yang jumlahnya tak dapat ditentukan dan tinggalnya
berpencar-pencar dan digunakan untuk menyampaikan gagasan, produk atau jasa.
Ditinjau dari isinya, iklan harus objektif dan jujur,
menarik, singkat dan jelas, dan tidak bertentangan dengan SARA.
Ditinjau dari bahasanya, iklan harus mudah dipahami, mudah
diingat, persuasif, dan menimbulkan rasa ingin tahu masyarakat luas.
Ciri-ciri iklan, yaitu
informatif, komunikatif, bahasanya singkat dan padat, dan menarik.
Jenis-jenis iklan, yaitu
penawaran, pengumuman, dan reklame.
Iklan baris adalah
iklan yang biasa dimuat di koran atau majalah yang panjangnya sekitar 3-5 baris
dalam satu kolom. Iklan baris merupakan alat komunikasi bisnis yang efektif dan
efisien. Biaya iklan baris relatif murah dan mampu menjangkau sasaran iklan
yang cukup luas. Iklan baris dimanfaatkan untuk menawarkan barang atau jasa.
Misalnya, penjualan mobil, atau berupa penawaran lowongan pekerjaan, atau untuk
mencari tempat indekos, dsb. Tata tulis iklan baris berbeda dengan teks
penulisan yang lain, banyak kata atau angka-angka yang memang khas dipakai pada
penulisa iklan baris, gaya seperti itu semata-mata demi efisiensi biaya
pemuatan.
Contoh:
Ditawarkan
sebuah rumah tipe 90 dengan 4 kamar tidur, ada garasi, fasilitas listrik 900
watt, air PAM, harga bisa negosiasi. Yang berminat bisa menghubungi Nomor HP
081263865000.
Iklan
baris yang paling efektif dan efisien untuk ilustrasi di atas adalah:
Dijual
Rmh T 90. Fas. Listrik 900 W. PAM. KT
4. grsi. Hrg nego. Hub. 081263865000
Soal:
·
Tulislah objek yang akan kamu iklankan
berikut dengan ciri-cirinya!
·
Tulislah iklan baris sesuai objek yang kamu identifikasi!
8. Meresensi dan menyunting
Pendalaman
Materi
Resensi
adalah tulisan yang mengulas atau menilai sebuah hasil karya atau buku.
Berikut ini merupakan susunan sebuah
resensi yang biasa dijumpai di media cetak.
1. Judul resensi
Judul harus menyiratkan isi buku dan merangsang keingintahuan; judul
resensi boleh
berbeda dari judul buku yang
diresensi.
Contoh judul resensi sebuah novel:
MALAPETAKA AKAN
DATANG, AS!
Judul novel yang diresensi: Menolak
Panggilan Pulang
2.
Data/identitas buku
Contoh:
Judul Novel
: Menolak Panggilan Pulang
Penulis
: Ngarto Februana
Penerbit : Media Pressindo, Yogyakarta,
Cetakan I, Juli 2000
Tebal : 207 Halaman
Harga : Rp 18.000,00
Contoh lain:
Judul Buku :
Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi
Teori dan praktik Menulis Karya Ilmiah
Penulis : Ali murthado dan Rahmat Hidayat Nasution
Penerbit :
Wal Ashri publishing
Cetakan :
September, 2012
Halaman :
xvi+ 277 halaman
3. Kelebihan dan Kekurangan Buku
Objektivitas seorang penulis resensi
sangat dibutuhkan. Pada bagian ini, penulis
resensi perlu mengupas kelebihan yang dimiliki buku yang diresensi.
Sebagai keseimbangannya, resensi buku juga perlu menyajikan kekurangan dari
buku yang diresensi.
Ada empat hal yang digunakan
;penulis resensi untuk menunjukkan keunggulan buku, yakni:
a.
organisasi; maksudnya adalah kerangka buku itu. Apakah
hubungan antara saatu bagian dengan bagian yang lain harmonis, jelas, dan
memperlihatkan perkembangan yang masuk akal atau tidak.
b.
Isi: apakah pengarang memberikan detail, teliti,
memberikan sugestinya, atau tidak.
c.
Bahasa; untuk karya ilmiah harus bersifat denotatif,
hanya menimbulkan satu penafsiran, sedangkan bahasa sastra memungkinkan orang
mengembangkan imajinasinya sehingga dapat menimbulkan konotasi.
d.
Perwajahan
buku (layout); apakah ada salah cetak. Demikian pula tentang keserasian
tata letak, gambar, dan kulit buku, dapat diulas di sini.
4. Nilai buku (Tanggapan terhadap isi buku)
Tanggapan
penulis resensi merupakan pertimbangan bagi masyarakat pembaca
untuk
memutuskan perlu atau tidak memiliki buku tersebut.
Catatan: sistem penomoran dalam resensi
tidak dituliskan secara eksplisit.
Soal:
·
Bacalah
buku pengetahuan, kemudian tentukanlah satu buku untuk diresensi!
Perhatikanlah langkah-langkah penulisan resensi buku! Waktu: 2 minggu
9. a. Paragraf yang terdapat dalam wacana
b. Membaca teks
karangan
Pendalaman
Materi
- Paragraf merupakan seperangkat kalimat yang berkaitan satu sama lain dan membentuk satu kesatuan untuk mengutarakan suatu gagasan utama. Syarat-syarat paragraf adalah koheren ( berhubungan ), kohesif ( padu ) dan memiliki satu gagasan utama.
Perhatikan
kalimat acak berikut !
1)
Mereka membungkuk-bungkuk menangkap ikan-ikan kecil yang
menggelepar tertinggal di pantai.
2)
Dengan terampil mereka menangkap ikan kecil tadi.
3)
Bocah-bocah kecil berlarian dengan dada telanjang
4)
Tubuh mereka kurus dan kulitnya hitam.
5)
Lalu dimasukkan ke dalam kantong plastik yang selalu dibawa
serta ke sana kemari.
Paragraf yang padu
disusun dengan urutan 3)-4)-1)-2)-5)
- Kalimat efektif ialah kalimat yang singkat, padat, dapat menyampaikan pesan secara tepat, dan dapat dipahami secara tepat.
Perhatikan teks
berikut !
1)Pemberantasan korupsi di negeri ini hanya
menjadi slogan. 2)Sementara itu pada saat
yang sama saat ini,era reformasi
berkembang sebagai “serba boleh”. 3)Penegasan
hukum pun tidak sejalan seperti yang kita
kehendaki.4)Sehingga koruptor menikmati
keadaan kekosongan sanksi hukum.
Perbaikan kalimat tidak efektif yang
ditandai dengan nomor 2) adalah:
Sementara
itu, pada saat yang sama, era reformasi berkembang sebagai keadaan
“Serba boleh”.
- Memperbaiki pilihan kata yang salah dalam paragraf
Contoh
Soal:
Sejak awal bergulir, wacana diberi Bantuan Langsung Tunai (BLT)
ditolak kalangan
tertentu
karena program tersebut dianggap membuat
masyarakat malas.
Penggunaan kata diberi dalam kalimat tersebut yang tepat adalah pemberian
Pembahasan :
Kata diberi dalam kalimat tidak sesuai untuk
menunjukkan makna kalimat. Kata diberi
seharusnya
diganti dengan kata pemberian.
- Memperbaiki penulisan huruf
Contoh Soal:
Menurut Pande Made kutanegara, antropolog dari
universitas Gadjah Mada,
modernisasi
teh kini telah menjadi gaya hidup. Modernisasi teh juga merupakan
revitalisasi
budaya yang menyebabkan timbulnya budaya minum teh.
Disadur dari : Kompas,18 Juni 2010
Perbaikan penulisan huruf kapital dalam
paragraf di atas terdapat pada kata Kutanegara
dan
Universitas
Pembahasan :
Kesalahan penggunaan huruf kapital
terdapat dalam kata Kutanegara dan Universitas.
Huruf kapital digunakan di awal kalimat
,nama orang , nama bulan, nama hari, nama
geografis, nama lembaga atau institusi.
Soal:
·
Suntinglah teks berikut dengan memperhatikan
kaidah-kaidah penyuntingan!
(pilih teks yang menarik)
·
Kumpulkan suntinganmu pada pertemuan berikutnya!
10. Memahami contoh syair
a.
Teks syair
....
Wahai muda kenali dirimu
Ialah
perahu tamsil hidupmu
Tiadalah
berapa lama hidupmu
Ke
akhirat jua kekal hidupmu
….
(Sumber
buku paket Kelas IX hal.22)
b.
Ciri-ciri syair
1). Terdiri empat larik tiap bait
2). Setiap bait memberi arti sebagai satu
kesatuan
3). Seluruh larik merupakan isi (tidak ada
sampiran)
4). Sajak
akhir tiap larik selalu sama (aa-aa)
5). Jumlah
suku kata tiap larik hampir sama (biasanya 8 – 12 suku kata)
6). Isi syair
berupa nasihat, petuah, dongeng, cerita, dan sebagainya.
c. Cara menemukan pesan dan tema syair yang didengar
Pesan syair dapat ditemukan dengan cara mencari gagasan
pokok yang menjadi ide penulisan syair. Agar dapat menemukan tema syair yang
didengarkan, sebaiknya perlu mengasah kecermatan dalam memahami makna
syair.
d. Praktik menemukan tema dan pesan syair
e.
Pendalaman
Syair berasal dari bahasa Arab ”Syuur” yang berarti
penggubah atau pengikat hati. Syair masuk ke Indonesia setelah masuknya agama
Islam. Memang demikian halnya sebab pada tahun 1380 M di Aceh terdapat batu
nisan bertuliskan syair di Minye Tujoh. Isi syair adalah kejadian, kisah,
nasihat, berbeda dengan pantun yang isinya semata-mata curahan perasaan.
f. Persamaan dan perbedaan syair dan
pantun
1).
Persamaan
a).
Tiap bait masing-masing terdiri atas 4 larik.
b). Tiap larik masing-masing yterdiri atas 8 – 12 suku kata.
2).
Perbedaannya
a). Sebait pantun terdiri atas sampiran
dan isi. Sebait syair merupakan isi
seluruhnya.
b). Rumus sajak akhir pantun a b a b
Rumus sajak syair a a a a
c). Isi pantun
berupa larik
Isi syair
biasanya berupa epik
d). Satu bait
pantun sudah merupakan kesatuan yang selesai atau suatu
keutuhan.
Satu
bait syair belum merupakan kesatuan yang selesai, jadi bukan suatu
keutuhan.
Soal:
Tulislah tema dan pesan
syair yang diperdengarkan
11. Memahamii contoh syair
a. Teks syair
....
Wahai muda kenali dirimu
Ialah perahu tamsil hidupmu
Tiadalah berapa
lama hidupmu
Ke akhirat jua kekal hidupmu
….
(Sumber buku paket Kelas
IX hal.22)
b. Syarat-syarat
syair
1). Terdiri
empat larik tiap bait
2). Setiap
bait memberi arti sebagai satu kesatuan
3). Seluruh
larik merupakan isi (tidak ada sampiran)
4). Sajak
akhir tiap larik selalu sama (aa-aa)
5). Jumlah
suku kata tiap larik hampir sama (biasanya 8 – 12 suku kata)
6). Isi syair
berupa nasihat, petuah, dongeng, cerita, dan sebagainya.
c. Praktik
menganalisis syair
·
Pesan yang disampaikan penyair dalam syair di atas adalah
selagi muda persiapkan diri dengan bekal untuk hari tua.
·
Pesan syair di atas ditujukan kepada kaum muda.
·
Yang
bukan ciri syair adalah mempunyai dua baris sampiran.
Soal:
· Tulislah sayarat-syarat syair berdasarkan
syair terjasi!
· Analisislah syair X yang kamu
dengarkan berdasarkan unsur-unsur syair!
- Penilaian hasil dilakukan secara
otentik dalam proses pembelajaran dentgan rambu-rambu berikut.
Rubrik
penilaian bercerita :
Berilah
tanca cek ( v ) pada kolom nilai 1,2,3,4, atau 5 dengan ketentuan : 1 = kurang
sekali; 2= kurang ; 3 = sedang; 4= baik; 5= baik sekali
No
|
Aspek
|
Deskriptor
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
Kesesuian
isi
|
Isi cerita sesuai dengan tahap-tahap
alur
|
|
|
|
|
|
2
|
Pelafalan
|
Pelafalan
kata-kata secara jelas dan tepat
|
|
|
|
|
|
3
|
Jeda
dan intonasi
|
Pengaturan
jeda, tinggi-rendah nada, keras lemah suara, dan cepat-lambat cerita
|
|
|
|
|
|
4
|
Gerak
/ mimik
|
Keserasian antara ekspresi wajah,
gerak, sikap dan ucapan
|
|
|
|
|
|
Skor Maksimal :
No. 1 = 5 No. 2 =
5 Jumlah =10
12.
Cerpen
SURAT
MISTERIUS UNTUK PARMIN
Parmin itu teman
sekelas sekaligus tetanggaku. Rumah Parmin terletak di sebelah utara rumahku,
berselisih empat rumah. Kami sering saling berkunjung. Pada hari minggu aku
bermain ke rumah Parmin, atau sebaliknya.
Suatu hari,
sepulang sekolah, Parmin datang ke rumahku. Dengan bersemangat dan terlihat
sedikit bingung, ia menceritakan bahwa baru saja ia mendapat surat misterius.
“Ah surat
misterius apaan? Maksudmu surat kaleng?” Tanyaku.
“Bukan, San! Ini
benar-benar surat misterius!” Lalu Parmin menjelaskan mengapa surat itu
disebutnya misterius.
“Tak ada nama
atau alamat pengirim. Tulisan tangannyapun tak kukenal, stempel pos pada
perangkonya juga tak jelas. Nah, misterius kan?!” kata Parmin berapi-api.
Aku diam sejenak,
berpikir. Parmin menegur, “San! Ersan! Kok bengong?”
“Boleh kulihat
surat misteriusmu?”
“Silakan”
Kuterima sepucuk
surat dari tangan Parmin. Selembar kertas putih kukeluarkan dari dalam amplop
biru muda. Demikian isi surat itu:
Parmin aku tahu
kau akan mengikuti lomba mengarang di Balai Desa minggu depan. Kau memang
berbakat mengarang, tapi aku ragu kau akan mampu menggunakan bakatmu itu. Lihat
saja kau pasti kalah! Tak kan kubiarkan kau menang dalam lomba mengarang nanti!
Usai membaca
surat itu kulihat Parmin yang dengan pandangan matanya seolah bertanya,
“Bagaimana pendapatmu? “Kuutarakan pendapatku tanpa Parmin memintanya, “Hm… ini
suatu tantangan untukmu, Min. Dugaanku, pengirim surat ini pastilah seorang peserta lomba yang akan bersaing
denganmu.”
“Ya bisa jadi,”
ujarnya datar.
“Jelas-jelas
orang ini tak ingin kau menang lomba. Kalau begitu hanya satu yang harus kau
lakukan.”
“Apa?”
“Menangi lomba
itu" kataku mantap.
Parmin menatapku
ragu. Semangat yang tadi kulihat ketika ia menceritakan surat misterius itu
lenyap.
Aku tahu, Parmin
mengikuti lomba mengarang itu bukan atas kehendak sendiri. Bu Sari, guru bahasa
Indonesia kami, yang terus memberi motivasi pada Parmin agar berani mengikuti
lomba tersebut. 0
“Ibu perhatikan
bakat mengarangmu bagus, lho, Min. Sayangkan kalau bakat tersebut dipendam
saja? Tunjukkan kemampuanmu dalam lomba mengarang kali ini. Menang atau kalah
itu urusan nanti. Yang penting kamu berani tampil sehingga memperoleh
pengalaman,” kata Bu Sari kepada Parmin dua minggu yang lalu.
“San, sebaiknya
aku mundur saja, ya?”
Aku melotot.
“Apa? Mundur? Jangan! Kau akan mengecewakan Bu Sari dan teman-temanmu, termasuk
aku.”
Parmin menatap
surat yang masih kupegang.
“Jadi kau mundur
gara-gara surat ini?” tanyaku.
Parmin tidak
mengatakan apa-apa. Tapi lewat pandangan matanya, ia sudah menjawab
pertanyaanku.
“Min, abaikan
saja surat ini! Maju terus! Aku mendukungmu!” ujarku memberi semangat.
Parmin masih saja
tampak ragu.
Tiga hari kemudian,
Parmin mendapat surat misterius yang kedua. Isinya singkat, namun cukup pedas:
“Kau mundur? Pengecut! Kau biarkan aku menang, rupanya!”
Tak kusangka
surat kedua itu malah membangkitkan semangat Parmin. Sore itu ia ke rumahku
lagi dan menegaskan bahwa ia tidak akan mundur. “San, siapa pun pengirim surat
ini, akan kutunjukkan padanya bahwa aku dapat mengarang dengan baik.!” Serunya
tegas.
“Nah, begitu
dong! Itu baru Parmin namanya!” Ujarku sambil menepuk pundak Parmin.
Lomba mengarang
bertema Lingkungan Hidup yang
dilaksanakan di Balai Desa berjalan lancar. Parmin sempat celingukan dan
mengamat-amati beberapa peserta lomba. Rupanya ia ingin mencari siapa yang
telah dua kali mengirim surat misterius kepadanya. Namun ia sama sekali tak
menemukan orang yang bertampang
mencurigakan.
Dua minggu
kemudia hasil lomba diumumkan. Luar biasa Parmin mendapat juara pertama! Bu
Sari dan teman-teman kami sangat gembira. Bu sari bangga, motivasinya pada
Parmin selama ini membuahkan hasil yang menggembirakan.
Hari Minggu,
giliran aku yang ke rumah Parmin. Kuucapkan selamat padanya dan kubawakan
hadiah selusin buku besar. “Mengaranglah yang banyak, Min!” Siapa tahu kelak
kau menjadi penulis ternama,” kataku.
Parmin menyatakan
betapa ia gembira berhasil memenangkan lomba itu. Dan in lega, tidak lagi
menerima surat-surat misterius.
“Yah, …mungkin si
pengirim malu karena kalah olehmu,” ujarku sambil tersenyum.
“Benar juga, ya…”
Parmin tidak
pernah tahu bahwa akulah pengirim surat misterius itu. Aku minta tolong pada
Anton adikku, untuk menulis dan mengeposkan surat itu. Langkah jahil itu harus
kulakukan untuk membakar semangat Parmin. Dan ternyata memang berhasil.
Selamat, ya, Min!
Maaf aku sudah menjahilimu, sahabatku!
(Agatha Setiawan)
a. Pengertian cerpen
Cerpen
adalah suatu karangan pendek yang
berbentuk naratif atau cerita prosa, yang mengisahkan kehidupan manusia yang
penuh perselisihan, mengharukan atau menggembirakan, dan mengandung kesan yang
sulit untuk dilupakan; kisahan pendek (kurang dari 10.000 kata) yang memberikan
kesan tunggal yang dominan, dan memusatkan diri pada satu tokoh atau pelaku
cerita dalam satu situasi tertentu.
Prosa
adalah karangan bebas dan tidak terikat dengan jumlah baris, suku kata, dan
rima.
b.
Alur adalah tahapan-tahapan peristiwa yang dihadirkan oleh para pelaku dalam
suatu cerita,
sehingga membentuk rangkaian cerita yang menarik. Tahapan-
tahapan cerita
biasanya dimulai dari mengenalkan tokoh-tokoh (pemaparan) -
pengamatan –
konflik - konflik memuncak (klimaks) – peleraian - penyelesaian
(ending; baik happy
ending maupun tragedi ending).
c. Menceritakan kembali isi cerpen secara lisan
Beberapa hal berikut ini perlu diperhatikan sebelum tampil
menceritakan kembali
isi cerpen secara
lisan.
1).
Ekspresi; kemampuan berekspresi dalam penceritaan cerpen, berupa ekspresi roman
muka ketika bercerita yang disesuaikan dengan isi cerita. Ekspresi wajah, sorot
mata, senyum dan sebagainya merupakan unsur-unsur yang akan membantu
keberhasilan bercerita.
2).
Gestur; gerak badan juga diperlukan untuk mendukung penyajian lisan ini agar
menjadi lebih menarik. Gunakan kedua tangan untuk menghidupkan cerpen yang
diceritakan.
3).
Bahasa; salah satu keberhasilan bercerita adalah bahasa cerita yang mudah
dicerna oleh pendengar. Bahasa cerita yang menggelitik akan membuat cerita
menarik dengan tetap memperhatikan sikap komunikatif.
4).
Kelancaran; meskipun ketiga unsur di atas telah dipersiapkan dengan baik,
namun, bila tidak didukung kelancaran bercerita, kegiatan bercerita ini pun
menjadi gagal.
Soal:
·
Ceritakan kembali isi cerpen sesuai dengan alur aslinya!
13. Memahami
contoh puisi
a. Teks puisi
...
Karena Kasihmu
Engkau
tentukan waktu
Sehari Lima kali kita bertemu
....
b. Unsur-unsur puisi
1). Tema
Tema puisi adalah
gagasan pokok yang mendasari terbentuknya sebuah puisi.
Tema
bersifat khusus, objektif dan lugas.
Tema puisi tersebut yaitu Ketuhanan.
2).
Nada/suasana
Suasana merupakan keterangan gambaran perasaan atau mood
seseorang
dalam puisi tersebut.
Suasana puisi di atas yaitu
tenang.
3). Perasaan
Puisi mengungkapkan perasaan penyair. Perasaan
yang menjiwai puisi dapat
berupa
perasaan gembira, sedih, terharu, terasing, tersinggung, patah hati, dan
lain-lain.
4). Amanat
Tujuan
puisi disebut juga amanat atau misi puisi. Tujuan merupakan pesan yang
disampaikan pengarang kepada pembacanya. Tujuan harus sesuai dengan isi puisi.
Tujuan
puisi di atas adalah kesadaran seseorang mencintai Tuhannya.
c. Cara
menemukan suasana puisi
Membaca puisi dengan diiringi
musik. Irama dalam menyanyikan lagu memiliki andil
dalam membentuk suasana lagu.
d. Cara
menghubungkan suasana puisi dengan irama musiklasasi puisi
Membuat titi nada atau tangga nada pada baris-baris
puisi. Untaian nada pada sebuah lagu akan memberikan efek suasana bagi yang
menikmatinya.
e. Cara
menyanyikan puisi yang sudah dimusikalisasi
Puisi dinyayikan sesuai titian nada atau tangga nada yang
telah dibuat dan sesuai dengan suasana isi puisi.
Soal:
§ Identifikasilah suasana puisi yang akan dinyanyikan!
§ Praktikkanlah
beberapa nada dalam musikalisasi puisi sekaligus dengan penjiwaan suasana
puisinya!
§ Nyanyikanlah
secara utuh puisi yang sudah dimusikalisasi!
§
Adakah
hubungan antara suasana dengan irama musikalisasi
14. Cara
menemukan unsur-unsur cerpen
Contoh kutipan cerpen
“Pikirkan sekali lagi! Bapak kasih waktu satu bulan !” Taksu menggeleng.
“
Dikasih waktu satu tahun pun hasilnya sama, Pak. Saya tidak ingin jadi guru.”
“Tidak!
Kamu pikir saja dulu satu bulan lagi !”
Kami
tinggalkan Taksu dengan hati panas, Istri saya ngomel sepanjang perjalanan.
Dua
bulan kemudian, kami datang lagi mengunjungi Taksu di tempat kosnya. Sekali ini
kami tidak muncul dengan tangan koson. Istri saya membawa kerupuk kulit
kegemaran Taksu. Saya sendiri membawa sebuah laptop baru yang paling canggih,
sebagai kejutan.
a. Menyimpulkan tema
Tema adalah gagasan atau amanat utama yang menjalin
struktur cerita; gagasan, ide, atau pikiran utama yang digunakan sebagai dasar
dalam menuliskan cerita.
Langkah-langkah untuk memahami tema:
1). Memahami setting/latar cerita
2). Memahami penokohan
3). Memahami setiap peristiwa dalam
alur
4). Menyimpulkan pokok-pokok pikiran
dari peristiwa-peristiwa dalam alur
5). Menemukan sikap penyair terhadap
tokoh yang dimaksud
6). Mengidentifikasi tujuan serta sikap
pengarang dalam cerpen yang dikarangnya.
b. Menemukan
latar cerpen
Latar atau setting disebut landas
tumpu, menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial
tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan.
Latar sosial pada penggalan cerpen di
atas yang membuktikan tokoh “bapak” berasal dari kalangan orang berada yaitu membawa laptop yang paling canggih.
c. Menemukan karakter tokoh dalam cerpen
Karakter atau watak merupakan sifat
yang dimiliki tokoh dalam cerita.
Dalam penggalan cerpen di atas watak
tokoh Taksu yang keras kepala ditunjukkan kalimat “ Dikasih waktu satu tahun pun hasilnya sama, Pak. Saya tidak ingin jadi
guru.”
Dalam kutipan cerpen tersebut diceritakan
seorang bapak yang menginginkan anaknya ( Taksu ) menjadi seorang guru. Akan tetapi, Taksu tidak
ingin menjadi guru.
Soal:
·
Bacalah buku kumpulan cerpen yang terdapat di perpustakaan kemudian
tentukanlah tema, latar, dan penokohan
dalam cerpen-cerpennya dengan bukti-bukti pendukungnya!
·
Analisislah keterkaitan antarunsur (tema, latar, dan
penokohan) untuk memaknai cerpen-cerpen itu! (Waktu: 2 minggu).
15.
Penganalisisan nilai-nilai kehidupan pada cerpen
a. Menemukan nilai negatif dan positif
b. Membandingkan nilai kehidupan dengan
nilai kehidupan siswa
c. Menyimpulkan nilai kehidupan dalam
cerpen
Pendalaman materi
Nilai kehidupan merupakan bentuk lain dari
amanat yang harus disimpulkan sendiri
oleh penikmat cerita melalui perenungan atas isi cerita.
Nilai kehidupan tokoh dalam cerpen:
1). Perilaku tokoh
2). Pandangan dan sikap hidup
3). Latar belakang pendidikan
4). Lingkungan budaya
5). Cita-cita hidup
Moral mengacu ajaran baik buruk yang
diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, akhlak, budi pekerti, dan
susila. Nilai moral berkaitan dengan tingkah laku manusia.
Soal:
·
Bacalah sebuah buku kumpulan cerpen kemudian analisislah
nilai kehidupan yang ada dalam kumpulan cerpen tersebut, bandingkan dengan nilai kehidupan siswa, dan
tentukan nilai kehidupan dalam cerpen yang dapat menjadi teladan siswa! Waktu:
2 minggu.
16. Penyampaian cerpen
a. Ide pokok
b. Mengembangkan ide pokok
c. Menyunting cerpen
Pendalaman materi
Langkah-lanmgkah menuliskan kembali cerpen
yang pernah dibaca:
1). Mengubah sudut pandang cerpen
Menuliskan kembali isi cerpen berarti menempatkan kita
sebagai pencerita ulang. Dengan demikian , sudut pandang certia adalah sudut
pandang orang ketiga, meskipun cerpen yang kita ceritakan menggunakan sudut
pandang orang pertama.
2). Menyampaikan cerita dengan
bervariasi
3). Menulis sinopsis cerpen; ringkasan
cerita.
Contoh bentuk penyajian menuliskan kembali isi
cerpen:
Tugas
Menuliskan Kembali Isi Cerpen
Judul Cerpen :
...............................................................
Pengarang :
...............................................................
Cerpen tersebut
dibaca pada hari/tanggal : ...............................
Isi cerpen :
...................................................................
...................................................................
....................................................................
Soal:
§ Tulislah
ide-ide pokok cerpen yang sudah kau baca sesuai dengan alurnya.
§ Kembangkanlah
ide-ide pokok itu menjadi cerpen lagi dengan kalimatmu sendiri!lah
§ Suntinglah
cerpenmu itu!
17.
Cerpen yang bertolak dari peristiwa yang dialami
Pendalaman materi
Beberapa langkah menulis
cerita pendek berdasarkan peristiwa yang pernah dialami.
1). Memilih ide cerita; pilih
satu di antara beberapa peristiwa yang pernah dialami, yang
paling mungkin untuk
digubah menjadi cerpen.
2). Membuat garis besar
cerita; membuat tahapan-tahapan alur cerita.
3). Mengembangkan garis
besar cerita menjadi cerita.
4). Memeriksa keruntutan dan kelogisan
cerita; setelah cerita selesai ditulis, periksalah
keruntutan dan
kelogisan cerita sehingga cerpen tersebut menjadi runtut dan logis.
Soal:
·
Ceritakan kembali isi cerpen sesuai dengan alur aslinya!
18.
(dilanjutkan di Semester 2)
0 komentar:
Posting Komentar